1.Manusia sebagai makhluk yang bereksistensi menurut pengalaman pribadi saya
Sesuai dengan pengertiannya bahwa manusia yang dikatakan eksis apabila manusia itu telah menunjukkan sikap kepribadiannya masing-masing.Suatu ketika saat saya masuk SMK,saya merasa dunia pendidikan ini hanya untuk belajar dan berlomba mendapatkan nilai.Sehingga hari-hari saya hanya belajar,belajar dan terus belajar.Namun disatu sisi saya melupakan satu hal yaitu pergaulan.Lalu timbul dibenak saya “untuk apa berprestasi dimata guru tetapi tidak terpandang di mata teman-teman?” dan kembali saya mengoreksi metode belajar saya,ternyata pendidikan bukan hanya belajar untuk berlomba mendapat nilai A dari guru,tetapi juga untuk menjadikan manusia itu belajar mengenalkan dirinya kepada dunia.Mulai saat itu lah saya perlahan merubah kepribadian saya yang tidak seimbang itu.Saya mulai berbaur dengan teman-teman,saya aktif di organisasi,saya mengikuti perkumpulan khusus seperti belajar kelompok dan rajin berdiskusi saat belajar untuk mendapatkan nilai yang baik bersama-sama.Namun saya tetap tidak melalaikan kewajiban sebagai siswa yaitu belajar.Sehingga saat itu,bukan hanya guru yang bisa memberi nilai kepada saya,tetapi dengan sikap saya yang seperti itu,teman-teman dapat menilai seperti apa saya dan seperti apa kepribadian saya.Tidak hanya sampai disitu,sikap bereksistensi tentunya bisa dikalahkan dengan keadaan.Maksudnya apabila seseorang tiba disuatu tempat berbeda yang dianggap seseorang itu tidak terbiasa dengan keadaan ditempat itu,maka tidak lain keeksisan yang selama ini diterapkan bisa lenyap seketika.Agar tidak kembali terulang ketidak seimbangan sewaktu SMK,maka pada saat memasuki masa perkuliahan ,yang saya anggap berbeda dengan sistem SMK,disini saya dari awal tidak mau menyia-nyia kan kesempatan,tidak ingin kupu-kupu(kuliah pulang kuliah pulang),selalu berusaha mengikuti kegiatan-kegiatan yang membuahkan hasil seperti kegiatan keagamaan, pelatihan photoshop gratis dll,aktif di organisasi dan paritispasi saat acara-acara khusus dikampus.Sehingga rasa keeksisan ini tidak hanya dikenal dikelas tetapi sedang berusaha memperkenalkan sikap ini kesemua masyarakat kampus.Namun,tetap tidak akan dilupakan kewajiban utama sebagai mahasiswa,”belajar”.
Terima kasih
2.Tentang sistem energi yang dinamis berdasarkan pengalaman pribadi saya
Perpindahan energi yang dinamis bisa dilihat pada saat saya memasuki masa remaja.Yaitu disaat-saat genting antara saya dengan orang tua saya,berbagai konflik sering terjadi dirumah yang mengakibatkan emosi orang tua terus-menerus dikeluarkan kerena perbedaan pendapat dengan saya.Waktu itu usia saya berumur 14 tahun yaitu kelas 3 SMP.Entah mengapa tiba-tiba saja rasa ingin selalu benar itu timbul dibenak saya.Rasa egois yang tinggi,tak pernah mengalah,mulai tidak mau mendengar perintah dari orang tua.Pada masa ini banyak sekali hal-hal negatif yang mudah mempengaruhi diri saya.Dimulai dari sering keluar malam,pulang sekolah tidak langsung pulang kerumah,tetapi alhamdulillah tidak sampai meletus menjadi kenakalan.Disaat-saat ini lah yang sering mengakibatkan konflik antara saya dengan orang tua saya.Prilaku seperti ini berlanjut hingga berusia 15 tahun Hingga pada suatu saat saya menemukan jawaban dari prilaku aneh dan membingungkan ini.Ternyata saya memasuki masa remaja yaitu masa yang sangat sensitif dengan keadaan yang telah dilewati.Masa dimana rasa keinginan harus selalu dipenuhi.Namun pada masa ini adalah masa yang sangat berkesan selama masa hidup saya.Dimasa inilah mulai terbentuk kepribadian-kepribadian seseorang(baik/buruk).Namun ternyata prilaku aneh tersebut tidak berlanjut terus menerus,ternyata prilaku itu hanya media untuk menemukan jati diri saya yang sebenarnya.Hingga pertengahan usia 15 tahun prilaku itu sedikit demi sedikit mulai hilang dan berubah menjadi sebuah kebijaksanaan,yaitu mulai bisa membedakan hal baik dan yang buruk,bahkan mulai bisa bertukar pendapat dengan orang tua tanpa adanya emosi,mulai berani berbicara dengan benar didepan umum dsb.Menurut saya dimasa inilah sistem energi dinamis itu terjadi didalam hidup saya.
Terima kasih.
0 comments:
Post a Comment